Cerpen : dunia beda
Di usianya yang ke 14 dia ditakdirkan memulai
awal skolah SLTP nya di sebuah sekolah islam yg disana banyak pendidikan
agamanya.penakut, Pemalu,pendiam, dan sedikit bicara begitulah
karakternya.dia anak ke 3 dari 3 bersaudara. Dia bukanlah gadis yang
pandai dia ckup mengikuti pengarahan yang diberikan oleh pengampu di
sekolah itu. Di sekolahnya dia ckup mengikuti mata pelajaran dengan
baik namun tak banyak yang masuk dalam ingatannya. Cara berfikirnya yg
masih sulit menerima pembelajaran dg cepat menjadi kendalanya dalam
belajar. Dia gadis yg mempunyai kemauan yang besar namun seperti ada
kendala yg menjadikan gadis itu menjadi sulit berfikir cekatan. Tak
banyak yg berteman dg nya hanya sekelumit teman sekelasnya yg dia
kenali, itupun hampir tidak semuanya. Karna karakter pendiam dan
pemalunya itulah yg membuatnya kurang percaya diri untuk dapat
bersosialisasi dg mudah dg teman2 sebayanya. Dia menjalani aktivitasnya
sebagai pelajar kelas 7 dg senang dan usahanya yg mau berusaha buat bisa
lah yang membuatnya menjadi semnagt buat sekolah. Diawal kenaikan
kelas dia tidak masuk peringkat 10 besar nmun dia ckup puas mski tdk
mndapat peringkat dia bisa mendapatkan nilai dg usahanya sendiri. Dimasa
masa kelas 7 itulah dia menjadi gadis yg mau berusaha sendiri dlm
mengerjakan tugas2 sekolahnya nmun jika dia kesulitan tetap meminta
bantuan dg temannya yg mau membantu. Tp tk bnyak teman yg rela jika
jwabnnya diberikan. Dia tidak memaksa dan memilih tugasnya mendapat
nilai jelek sekalipun dia rela. Sikap mudah putus asa nya dia itu lah
yang membuatnya menggampangkan suatu masalah yg dianggapnya sulit.
Diusianya
yang ke 15 dia naik ke kelas 8. Perlahan ada perubahan dari kebiasaan
gadis itu.karna pergaulan yg sudah menjadi tradisi sehingga gadis itu
masih sulit untuk mengendalikan diri untuk tidak terpengaruh oleh
pergaulan yang semakin seenaknya saja. Di saat itu dia mulai menjadi
gadis yang pemalas karna tergiur akan asyiknya masa remaja sehingga dia
tidak bisa membagi antara mana waktu belajar dan mana waktunya bermain
main. Mungkin karna hasratnya yang tidak bisa dikendalikan, pergaulan
membuatnya menjadi salah arah. Masa yang seharusnya di lalu dg masa yang
harusnya dimana dia mencari prestasi tp justru dia tersesat dan salah
memilih teman dan menyepelekan sekolahnya. Dia mendapatkan teman yang
mungkin tarafnya sama dg dia nmun teman nya itu mungkin lebih tidak di
perhatikan pergaulan nya oleh ortunya sehingga anak itu diberikan
kebebasan oleh ortunya. Di awal semester satunya gadis itu semakin jadi
anak pemalas. Malas buat belajar,membantu ortunya dll. Dan seakan ponsel
sudah mulai melekat di kegiatan sehari harinya. Ditambah jauh dengan
ayahnya yang bekerja dg jarak cukup jauh sehingga tidak ada sosok
seorang bapak di rumah. Hal itu menambah gadis itu kurang akan
pengawasan yang baik. Namun ibu dan kedua kakak laki2 nya, ckup
menjadi pengganti ayahnya buat menjaga dan mendidiknya. Ibunya cukup
keras. sejak dini sudah mendidik anak2nya menjadi anak yang bisa diatur.
namun gadis itu sudah masuk dalam pergaulan yang salah sehingga
membuatnya menjadi gadis yang cenderung sering berbohong.
Dan
seiring berjalannya waktu, semenjak itu juga gadis itu mulai mengenal
akan lawan jenis. Normalnya seorang remaja dia merasakan ketertarikan
kepada lawan jenisnya. Tk ada yang salah memang. Semua normal2 saja.
namu itu awal dari kebiasaan nya yang justru akan menjadikannya tambah
tersesat jika tidak bisa menendalikan hasrat nya akan kepuasan dunia.
Kewajibannya sebagai seorang pelajar yang harus belajar menjadi
terbengkalai tak karuan begitu dia mulai mengenal akan lawan jenis. Dia
mulai menjadi gadis yang makin tertutup kepada ortunya. dia masih takut
akan kemarahan oran tuanya jika seandainya tau kalau anaknya mulai
tidak bisa diatur. Disitu dia mulai banyak berbohong. Semakin terlena
oleh gelapnya dunia pergaulan remaja, gadis itu menjadi semakin tk
karuan pergaulannya. Dia semakin banyak mendapatkan teman yang kurang
baik. Salah satu alasannya untuk berbohong adalah ketika dia berbohong
untuk mencari tugas padahal waktunya itu digunakan untukbertemu dg
temanya yang berbeda jenis. Wlaupun gadis itu berani mengenal lawan
jenis namun dia masih mempunya rasa takut dalam dirinya sehinga dia
masih bisa tau batasan2 dalam mengenal lawan jenis. Setiap dia kluar
malam dia selalu berbohong kepada ortunya tak ada satu kecurigaan dari
ortunya karna ortunya mungkin menganggap bahwa anaknya itu anak yang
baik karna dia anak yg tidak bnyak membantah dan ckup pendiam. Mungkin
ortunya berfikiran seperti itu karna tidak begitu tau semua tentang apa
yang di lakukan anaknya .
pergaulan semakin membuat gadis itu
menjadi gadis pemberani namun berani dalam berbohong. Tak ada yg banyak
tau tentang gadis itu karna gadis itu tetap jadi gadis tertutup yang
tak menyukai berbagi bagi crita kepada oran lain. Sehina mungkin
anggapan orang dia gadis yang baik karna tak pernah membuat masalah.
Setidaknya karakter tertutupnya cukup membuatnya aman dari pengawasan
ketat di sekolahnya. Dan tak banyak temann yang tau tentang dirinya.
Di
bangku kelas 9, dia masih tetap menjadi gadis seperti sbelumnya tak
ada perubahan sedikitpun. dia tetap menjadi gadis yang semakin
pemberani dalam hal kebohongan.
ketatnya pengawasan di sekolahnya
yang baik, cukup membuatnya takut. Pengawasan yang salah satunya tidak
boleh pacaran, se,akin membuatnya berfikir panjang lagi untuk bertindak
ke depannya. Peraturan di sekolah itu sekali ada yang ketahuan pacaran
maka akan didatangi ke dua ortunya di rumah masing2 jika melanggar.
Gadis itu semakin punya rasa takut. Dan setelah ada satu kejadian dimana
ada beberapa temannya ketahuan dan salah satunya adalah teman dekatnya
sendiri , dia merasa takut dan mulai jera tk mau berbuat macam macam
seperti itu lagi. Dia mulai merubah kebiasaannya itu. dia tetap beraul
dg temannya itu, namun meninggalkan kebiasaan berbohong kpd ortunya dan
kebiasaan keluar malamnya. Dia merasa takut jika ortunya tau. Dia tidak
mau membuat kecewa ortunya yang sudah berusaha mendidik dia dg sebisa
mungkin.
dalam pergaulan yang salah ? gadis itu masih tidak bisa
memilah milah mana teman yang baik dan mana yang buruk. Dia masih
bergaul dg temannya yg diakatakan remaja masa kini.
dia tidak peduli
akan dampak negative dari pergaulannya itu. Yang ada dalam fikirannya
hanyalh rasa senang dan kepuasan nya lah yang membuatnya masih sulit
untuk mengendalikan dirinya sendiri.
Sampai disaat dia akan
mendekati waktu ujian nasional, dia mulai tersadar akan kebiasaan
buruknya yang harus dia tinggalkan . dia mau meninggalkan kebiasaan
bermain main dg pnsel nya itu. Ckup beberapa bulan dia tidak bermain
pnsel demi untuk belajar. Namun sepertinya tak ada perubahan dari
prestasinya, ntah karna apa dia tetap dalam kapasitas yg tetap tk ada
perubahan sedikitpun dari prestasinya. Ntah karna apa ? mungkin rasa
malas yg msih menjadi temannya sehingga dia tidak bersungguh sunggu
dalam belajar. Sampai pada akhirnya nilai ujian nasional yang
didapatkannya pun kurang memuaskan. Tapi Alhamdulillah dia lulus dan
senang bisa kluar dari sekolah yg dianggap menakutkan baginya .
Sampai
pada masanya gadis itu meneruskan pendidikan SLTA nya di sekolah yang
sama. juga bersama teman2 nya itu. Tak ada yang aneh memang ! namun ini
sebuah kebiasaan yang masih melekat pada gadis itu. Dia merasa sudah
sedikit bisa mengendalikan kebiasaan buruknya akan bebasnya dunia
pergaulan yang salah. Dia tetap berteman dan bergaul dengan temannya itu
yang diantaranya ada yang pernah tersangkut kasus sewaktu masih duduk
di kelas 9 dulu . hal itu tidak menghalangi gadis itu untuk tetap
bergaul dengan mereka. Gadis itu sedikit bisa mengendalikan dirinya agar
tidak mengikuti tren kebiasaan dari mereka. Dia tetap bergaul tapi dia
cukup mengerti mana yang baik dan buruk. Dalam arti mana yang dirinya
sendiri dan mana yang orang lain. Hingga akhirnya dia merasa bahwa
kebiasaan yang dianggapnya biasa dilakukan dg teman2nya itu harus
ditinggalkan .
Berawal ada kasus yang menimpa adis itu dan
teman2nya di awal duduk di bangku kelas x, Sebuah kasus yang membuatnya
berfikir bahwa ini sebuah pilihan yang harus mulai dia pilih untuk
keluar dari anggapan2 negative orang.
Kasus yang membuatnya merasa
dirugikan karna dia tidak merasa salah kenapa harus di sangkut2 kan dg
masalah itu. Gadis itu merasa tidak melakukan kesalahan itu dan dia
memberanikan diri untuk mencari kejelasan dari guru pembimbing yang
dimana penyataan dari temannya bahwa namanya sudah ikut tertulis di
catatan skor sekolah. Ini adalah kali pertamanya dia tersangkut kasus di
sepanjang perjalanan sekolahnya dimana kasus yg tidak pernah dia jalan
kan bersama teman temannya. Dia mencari kejelasan kepada seorang guru
pembimbing. Dia mencoba berbicara semua yg dia lakukan. Dia menjelaskan
akan tudingan itu. Dan setelah guru mencoba memberi pengarahan bahwa
masalh itu tidak lagsung dianggap bahwa beberapa anak yang sudah masuk
catatan skor slah. Semuanya masih dalam waktu penelusuran. Apa beberapa
anak itu salah atau tidak. Semuanya ternyata msih dalam tahapan untuk
mencari tau .
Saat itu dia merasa lega sudah mendapatkan kejelasan yg
sesungguhnya dari guru pembimbing itu. Saat itu juga dia mulai terbuka
dengan orang tuanya, sedikit bercerita ttg masalah yang dialaminya di
sekolah. Ortunya terus memberikan nasihat kepadanya agar berhentilah
bergaul dg orang yang seperti itu.
Dia mulai meninggalkan kebiasaan
bersama temannya itu sejak ada kasus itu. Karna dia merasa di pedulikan
oleh guru dan orang tuanya. Dia sedikit mulai bisa berfikir lebih
positif lagi karna dia merasa di peduliin. Dia sdikit menjauh. Menjauh
dalam arti tidak sering bergaul dg teman2nya itu nmun masih tetap
menyapa teman2 nya jika bertemu. Saran dari guru pembimbing itu cukup
membuat gadis itu lebih mudah dalam mengambil sikap untuk teman2
dekatnya itu. Dan gadis itu lebih mendengarkan saran2 dari guru dan
ortunya untuk lebih teliti lagi dalam memilih teman.
Disaat gadis
itu mulai bisa memilah milah untuk memilih mana teman yang baik dan
mana yang buruk , dia masih dalam kendalanya dan masih Tersesat
menemukan jati dirinya sendiri.
Aku lah gadis belasan tahun itu,
usiaku sekarang 17 tahun.,kesana kemari masih haus akan kesenangan.
wajarnya anak remaja,yg disebabkan oleh pengaruhnya zaman, Dan msih
gemar beranti ganti teman untuk mendapatkan kepuasan hasrat. Ego yang
masih labil membuat sesuatu yang harus menjadi pilihan menjadi rumit.
Kata hati dan fikiran pun tak menjadi jaminan. Semuanya seakan terasa
bimbang. Dilema harus memilih yg terbaik dari yang terburuk. Kebodohan
dunia sudah menggelapkan jalanku. Imanku lemah,akalku buyar,dan rasaku
selalu berubah seakan akan mengikuti tren dunia modern ini. Zaman
mengubah masa remajaku menjadi gelap. Sepi seakan menyadarkanku, Ramai
seolah mengembalikanku untuk kembali tersesat. Siapa aku sebenarnya,
bagaimanakah aku yang sesungguhnya?. Apakah ini aku ataukah perubahanku
!. Tak ada cara lain selain melawan rintangan yang ada sekarang. Apa
semua ini adalah kebiasaan ? mungkin!.
Aku adalah gadis pemimpi .
Aku ingin sampai di tempat yang aku impikan. Tempat dimana aku akan
merasa puas sudah berhasil melawan berbagai macam rintangan yg
membutakan akal,rasa dan imanku. Sebuah keinginan yang berawalkan mimpi
semua akan menjadi kenyataan. Aku yakin akan sampai di tempat itu
suatu saat. Sekarang semua indahnya kepuasan hasrat akan jadi lawanku
.lawan yg sll menghalangiku untuk sampai di tempat impianku itu.
Aku
adalah gadis remaja yang msih beradu dengan labilnya ego. Seakan tak
ada yg indah selain kepuasan hasrat . syaton adalah sahabat yg paling
dekat di jiwa seorang remaja yg masih tersesat seperti aku sekarang ini.
Aku adalah gadis tahun 2011 sampai 2014 gadis yang masih bahagia dg
surganya dunia. Yang melupakan akan sang pencipta. Seorang gadis yang
bertemankan syaiton yang selalu bermain main dengan keindahan duniawi.
Aku adalah gadis kesepian. Gadis yang kurang perhatian. Tak ada hal yang mengerti inginku sedikitpun.
Aku
adalah seorang gadis putus asa yang membutuhkan motivasi dan dukungan
yang membangun. Aku adalah gadis penakut yang sulit berbicara akan
sesuatu kesulitan
Aku adalah seorang gadis yang membutuhkan bimbingan.dan aku hanyalah gadis yang butuh pertanyaan.
Aku akan trus jadi gadis tersesat jika mau terbodohi oleh kebodohan dunia ."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar